Diferensiasi Sosial
Diferensi
sosial adalah proses pembedaan masyarakat ke dalam struktur sosial yang
sifatnya horizontal. Horizontal berarti setara atau tidak ada kelompok sosial
tertentu yang menempati posisi sosial lebih tinggi atau lebih rendah.
Diferensiasi sosial secara teoritis tidak membentuk suatu kelompok masyarakat
untuk mendapat perlakuan secara spesial atau ditelantarkan. Semua kelompok
masyarakat setara, menyandang status yang sama. Terdapat tiga ciri utama
diferensiasi sosial:
Ciri-ciri
diferensiasi sosial
1.
Ciri
fisik
2.
Ciri
sosial
3.
Ciri
budaya
Pengertian
dan contoh ciri-ciri diferensiasi sosial
·
Ciri
fisik
Diferensiasi antar individua
atau kelompok dapat diidentifikasi berdasarkan penampakan fisik. Penggolongan
ini dapat dengan mudah diterka. Misalnya, kita melihat bule berambut pirang
berjalan bersama orang lokal berkulit gelap berambut hitam. Dengan cepat kita
bisa menerka bahwa mereka berbeda dari penampakannya.
·
Ciri
sosial
Pengelompokan masyarakat
berdasarkan peran sosial, misalnya profesi, jabatan, status sosial. Kita bisa
mengidentifikasi orang yang menawarkan menu makanan ketika di restoran adalah
pelayan. Sedangkan chef-nya ada di belakang, yang di depan ada tukang parkir.
Hampir tidak mungkin tukang parkir yang membawa pesanan kita nantinya.
Perbedaan peran sosial tersebut terbentuk karena perbedaan profesi.
·
Ciri budaya
Diferensiasi
berdasar ciri budaya terbentuk karena perbedaan orientasi nilai atau agama yang
dianut. Bisa pula karena perbedaan adat, kesenian, dan tradisi. Seorang
perempuan mengenakan jilbab dan datang di acara rutin pengajian. Dengan mudah
kita bisa mengidentifikasi apa agama orang tersebut.
Pembedaan
kelompok sosial berdasarkan ciri-ciri tersebut kemudian berkembang menjadi
pembedaan bentuk. Ciri fisik berkembang menjadi ras. Ciri sosial berkembang
menjadi status dan peran. Ciri budaya menjadi suku dan agama.
Bentuk-bentuk
diferensiasi sosial
1.
Ras
2.
Agama
3.
Suku
4.
Jenis
kelamin
5.
Profesi
6.
Klan
Pengertian
dan contoh bentuk-bentuk diferensiasi sosial
·
Ras
Pengelompokan berdasarkan
warna kulit, biasanya juga melingkupi warna dan jenis rambut. Ras Asiatik
Mongoloid berkulit kuning berambut lurus. Ras Negroid berkulit hitam berambut
keriting. Ras Kaukasoid berkulit putih. Mereka semua berbeda namun memiliki
derajat yang sama sebagai manusia.
·
Agama
Kita bisa lihat Indonesia
sebagai laboraturium pengelompokan masyarakat berdasarkan agama. Terdapat
setidaknya enam agama yang diakui oleh pemerintah. Agama lain yang belum diakui
lebih banyak lagi. Mereka semua berbeda, namun sama-sama warga negara
Indonesia.
·
Suku
Beragam suku dan etnis tinggal
di negara Indonesia. Orang Jawa dan orang Sunda berbicara dengan bahasa
sehari-hari yang berbeda. Mereka memiliki aksen yang berbeda, namun sama-sama
satu bangsa, Bangsa Indonesia.
·
Jenis
kelamin
Satu kelompok masyarakat masuk
dalam kategori perempuan, lainnya laki-laki. Mereka berbeda namun setara dalam
hal akses pendidikan, ekonomi, dan politik.
·
Profesi
Seorang lurah berbeda dengan
ketua RT, berbeda pula dengan rakyat jelata. Namun semuanya memiliki hak yang
sama untuk hidup layak.
·
Klan
Apabila teman kita ada yang
keturunan ningrat, sedangkan kita keturunan orang biasa, maka kita berbeda
dengan teman kita. Namun tetap sama, kita memiliki peluang yang sama untuk
sukses.
Bentuk diferensiasi sosial
sangat beragam. Namun ragam tersebut tidak menciptakan jurang perbedaan status
sosial, setidaknya dalam teori. Semua orang setara meskipun berbeda.
Jenis-jenis
diferensiasi sosial
Setelah
ciri dan bentuk, diferensiasi sosial dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya.
Terdapat tiga jenis diferensiasi sosial:
1.
Diferensiasi tingkatan
2.
Diferensiasi fungsional
3.
Diferensiasi adat
Pengertian
dan contoh jenis-jenis diferensiasi sosial
·
Diferensiasi
tingkatan
Diferensiasi terbentuk akibat
ketidakseimbangan distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan ke suatu daerah.
Harga bensin di Papua lebih mahal daripada di Jawa
karena distribusi bensin ke Papua melalui proses yang lebih lama.
·
Diferensiasi
fungsional
Seorang ketua kelas menyiapkan
kelasnya untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai. Murid yang lain tinggal
mengikuti. Perbedaan peran tersebut terbentuk karena perbedaan jabatan yang
disandangnya.
·
Diferensiasi
adat
Diferensiasi muncul karena
perbedaan norma di suatu daerah demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang
harmonis. Misal di suatu negara, orang yang tidak mengantri dianggap tidak
beretika dan beradab. Sedangkan di negara lain, nyerobot antrian menjadi hal
yang lumrah.
Diferensiasi sosial menjadi
salah satu konsep inti dalam sosiologi karena
dimanapun ada masyarakat, selalu ada diferensiasi diantara mereka.
Komentar
Posting Komentar