ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
SOFTSKILLS
“ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN’
KELOMPOK
7
Andriani Marshanda Putri(10119781)
Muhammad Chaerul Umam(14119067)
Naufal Hadi Chandira(14119720)
Naufal Hadi Chandira(14119720)
Radifan Givary Siswoyo(17119384)
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Kemiskinan”.
Makalah ini dibuat
dengan berbagai referensi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita sekalian.
Depok,11 November 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................. 1
Kata
Pengantar............................................................................................................... 2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
Bab I
Pendahuluan
A) Latar Belakang .........................................................................................................4
B) Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C) Tujuan........................................................................................................................4
Bab II Pembahasan
A) Definisi Ilmu Pengetahuan....................................................................................... 5
B) Definisi Teknologi.................................................................................................... 6
C) Definisi Kemiskinan................................................................................................. 6
1)
Faktor Penyebab Kemiskinan..............................................................................7
2)
Jenis-Jenis Kemsikinan........................................................................................8
D) Keterkaitan
IPTEK dan Kemisikinan.......................................................................9
E) Masalah Terkait IPTEK dan Kemisikinan...............................................................10
F) Penyelesaian Masalah IPTEK dan Kemiskinan.......................................................11
E) Masalah Terkait IPTEK dan Kemisikinan...............................................................10
F) Penyelesaian Masalah IPTEK dan Kemiskinan.......................................................11
Bab III
Penutup
Kesimpulan....................................................................................................................12
Daftar
Pustaka................................................................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan
dengan nilai atau moral. Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui kebijakan-kebijakan
pembangunan dalam lingkungan masyarakat yang pada hakikatnya adalah penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan. Hal demikian ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang merata menyebabkan masih banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan. Hal demikian ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang merata menyebabkan masih banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi dari Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Kemiskinan?
2. Keterkaitan antara lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3.Masalah terkait lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan dan beberapa cara penyelesaiammya
2. Keterkaitan antara lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3.Masalah terkait lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan dan beberapa cara penyelesaiammya
C. TUJUAN
1. Untuk memahami apa itu lmu
Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
2. Untuk memahami lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3. Untuk tau dan mengerti masalah terkait lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
2. Untuk memahami lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
3. Untuk tau dan mengerti masalah terkait lmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ILMU PENGETAHUAN
Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta
di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus
Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.
Ilmu
pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen
penyangga tubuh pengetahuan yang disusun sebagai berikut:
- Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang
dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi
objek penelaahannya, dengan kata lain ontologis merupakan objek formal
dari suatu pengetahuan
- Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana
materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan
- Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan
atau fungsi dari ilmu pengetahuan
Jika
ketiga cabang diatas terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.
Syarat-Syarat Ilmu Pengetahuan
- Logis atau Masuk Akal, sesuai
dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.
- Objektif, sesuai berdasarkan objek
yang dikaji dan didukung dari fakta impiris.
- Metodik, diperoleh dari cara
tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol.
- Sistematik, disusun dalam satu
sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan sehingga satu
kesatuan.
- Berlaku umum atau universal,
berlaku untuk siapapun dan dimana pun, dengan tata cara dan variabel
- eksperimentasi yang lama untuk
hasil yang sama.
- Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir sebagai ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang benar disebut sifat tentatif.
B.
DEFINISI TEKNOLOGI
Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa
Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos,
berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai
cabang industri. Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai
bidang kehidupan manusia.
Luasnya
bidang teknik digambarkan sebagai berikut :
- Teknik
meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang
industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi
sentralisasi ekonomi.
- Teknik
meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan,
manajemen, hukum dan militer.
- Teknik
meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan
manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak
ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
C. DEFINISI KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan
berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat
berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi
oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat,dan sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3.Tingkat pendidikan mereka rendah
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat,dan sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
3.Tingkat pendidikan mereka rendah
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan
1).
FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN
1. Angka Pengangguran Tinggi
Keterbatasan lapangan pekerjaan dapat mengakibatkan angka pengangguran menjadi tinggi. Sehingga semakin banyak pengangguran maka tingkat kemiskinan juga meningkat. Peningkatan tingkat pengangguran juga menimbulkan masalah lain seperti pengemis, tindak kejahatan, dan lain sebagainya.
2. Pertumbuhan Penduduk
Angka kelahiran yang semakin tinggi menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan karena dapat meningkatkan laju pertumbuhan penduduk menjadi besar. Apabila pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, maka hal tersebut mengakibatkan angka kemiskinan yang semakin meningkat.
3. Bencana Alam
Faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat dicegah adalah bencana alam. Bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, banjir, dan lain sebaginya dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur dan psikologis. Peristiwa bencana alam besar dapat membuat masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta bendanya.
4. Faktor Malas bekerja
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa penyakit malas bekerja yang menjangkiti seseorang dapat menghambat dirinya untuk maju dan hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini karena banyak yang beranggapan bahwa nasib dan takdir untuk hidup dalam kemiskinan adalah jalan hidup sehingga membuat mereka untuk acuh tak acuh dan tidak semangat untuk bekerja.
5. Beban Keluarga
Banyaknya anggota keluarga yang tidak diimbangi dengan adanya peningkatan pendapatan yang didapatkan dapat menimbulkan kemiskinan, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan karena dengan banyaknya anggota keluarga maka semakin meningkat pula tuntutan serta beban hidup yang harus dipenuhi.
Keterbatasan lapangan pekerjaan dapat mengakibatkan angka pengangguran menjadi tinggi. Sehingga semakin banyak pengangguran maka tingkat kemiskinan juga meningkat. Peningkatan tingkat pengangguran juga menimbulkan masalah lain seperti pengemis, tindak kejahatan, dan lain sebagainya.
2. Pertumbuhan Penduduk
Angka kelahiran yang semakin tinggi menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan karena dapat meningkatkan laju pertumbuhan penduduk menjadi besar. Apabila pertumbuhan penduduk ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, maka hal tersebut mengakibatkan angka kemiskinan yang semakin meningkat.
3. Bencana Alam
Faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat dicegah adalah bencana alam. Bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, banjir, dan lain sebaginya dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur dan psikologis. Peristiwa bencana alam besar dapat membuat masyarakat mengalami kemiskinan karena kehilangan harta bendanya.
4. Faktor Malas bekerja
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa penyakit malas bekerja yang menjangkiti seseorang dapat menghambat dirinya untuk maju dan hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini karena banyak yang beranggapan bahwa nasib dan takdir untuk hidup dalam kemiskinan adalah jalan hidup sehingga membuat mereka untuk acuh tak acuh dan tidak semangat untuk bekerja.
5. Beban Keluarga
Banyaknya anggota keluarga yang tidak diimbangi dengan adanya peningkatan pendapatan yang didapatkan dapat menimbulkan kemiskinan, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan karena dengan banyaknya anggota keluarga maka semakin meningkat pula tuntutan serta beban hidup yang harus dipenuhi.
6. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Salah satu faktor penyebab kemiskinan adalah tingkat pendidikan rendah yang cenderung tidak mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang memadai. Sehingga pada akhirnya mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah tidak mampu untuk bersaing dengan masyarakat berpendidikan tinggi di dunia kerja. Hal ini yang kemudian membuat angka kemiskinan dan pengangguran semakin bertambah.
Salah satu faktor penyebab kemiskinan adalah tingkat pendidikan rendah yang cenderung tidak mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang memadai. Sehingga pada akhirnya mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah tidak mampu untuk bersaing dengan masyarakat berpendidikan tinggi di dunia kerja. Hal ini yang kemudian membuat angka kemiskinan dan pengangguran semakin bertambah.
7. Distribusi yang Tidak Merata
Faktor penyebab kemiskinan yang terakhir adalah distribusi yang tidak merata. Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber daya yang dimiliki dapat menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan. Biasanya masyarakat yang hanya mempunyai sumber daya terbatas dan memiliki kualitas yang rendah berada di bawah garis kemiskinan.
Faktor penyebab kemiskinan yang terakhir adalah distribusi yang tidak merata. Ketidaksamaan pola kepemilikian sumber daya yang dimiliki dapat menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan. Biasanya masyarakat yang hanya mempunyai sumber daya terbatas dan memiliki kualitas yang rendah berada di bawah garis kemiskinan.
2). JENIS – JENIS KEMISKINAN
1. Kemiskinan
Subjektif
Kemiskinan subjektif terjadi karena seseorang mempunyai dasar pemikiran sendiri yang beranggapan bahwa kebutuhannya belum dapat terpenuhi secara cukup, meskipun orang tersebut tidak terlalu miskin.
Contoh kemiskinan subjektif: pengemis musiman yang ada di kota-kota besar.
Kemiskinan subjektif terjadi karena seseorang mempunyai dasar pemikiran sendiri yang beranggapan bahwa kebutuhannya belum dapat terpenuhi secara cukup, meskipun orang tersebut tidak terlalu miskin.
Contoh kemiskinan subjektif: pengemis musiman yang ada di kota-kota besar.
2. Kemiskinan
Absolut
Pengertian kemiskinan absolut adalah bentuk kemiskinan dimana individu atau keluarga mempunyai penghasilan yang di bawah standar minimum atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan orang tersebut tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti papan, pendidikan, pangan, kesehatan, sandang.
Contoh kemiskinan absolut: sebuah keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Pengertian kemiskinan absolut adalah bentuk kemiskinan dimana individu atau keluarga mempunyai penghasilan yang di bawah standar minimum atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan orang tersebut tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti papan, pendidikan, pangan, kesehatan, sandang.
Contoh kemiskinan absolut: sebuah keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan.
3.
Kemiskinan Relatif
Pengertian kemiskinan relatif adalah suatu bentuk kemiskinan karena adanya pengaruh kebijakan pembangunan yang belum merata atau menyentuh semua lapisan masyarakat. Dengan adanya pengaruh kebijakan tersebut dapat menimbulkan ketimpangan penghasilan serta standar kesejahteraan.
Contoh kemiskinan relatif : lapangan pekerjaan yang sedikit sehingga pengangguran semakin banyak.
Pengertian kemiskinan relatif adalah suatu bentuk kemiskinan karena adanya pengaruh kebijakan pembangunan yang belum merata atau menyentuh semua lapisan masyarakat. Dengan adanya pengaruh kebijakan tersebut dapat menimbulkan ketimpangan penghasilan serta standar kesejahteraan.
Contoh kemiskinan relatif : lapangan pekerjaan yang sedikit sehingga pengangguran semakin banyak.
4.
Kemiskinan Alamiah
Pengertian kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang terjadi karena faktor alam sekitarnya yang langka akan sumber daya alam, sehingga membuat masyarakat setempat mempunyai tingkat produktivitas yang rendah.
Contohnya: masyarakat yang hidup di benua Afrika yang mempunyai tanah kering dan tandus.
Pengertian kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang terjadi karena faktor alam sekitarnya yang langka akan sumber daya alam, sehingga membuat masyarakat setempat mempunyai tingkat produktivitas yang rendah.
Contohnya: masyarakat yang hidup di benua Afrika yang mempunyai tanah kering dan tandus.
5. Kemiskinan
Struktural
Pengertian kemiskinan struktural adalah jenis kemiskinan yang
terjadi karena terdapat struktur sosial yang tidak mampu untuk menghubungkan
masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki.
Contoh kemiskinan struktural : masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat dari berdirinya Freeport.
6. Kemiskinan Kultural
Pengertian kemiskinan kultural adalah jenis kemiskinan yang terjadi karena akibat dari sikap atau kebiasaan masyarakat dengan budaya santai serta tidak ada keinginan untuk memperbaiki taraf hidupnya seperti masyarakat modern.
Contoh kemiskinan kultural : suku Badui yang teguh dengan pendiriannya untuk tetap mempertahankan adat istiadat serta menolak kemajuan jaman.
Contoh kemiskinan struktural : masyarakat Papua yang tidak mendapatkan manfaat dari berdirinya Freeport.
6. Kemiskinan Kultural
Pengertian kemiskinan kultural adalah jenis kemiskinan yang terjadi karena akibat dari sikap atau kebiasaan masyarakat dengan budaya santai serta tidak ada keinginan untuk memperbaiki taraf hidupnya seperti masyarakat modern.
Contoh kemiskinan kultural : suku Badui yang teguh dengan pendiriannya untuk tetap mempertahankan adat istiadat serta menolak kemajuan jaman.
D. KETERKAITAN ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya,
keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya
membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap
sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan
ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian
yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu
sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional
seperti kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural,
ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat
dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula.
Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan
terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya
disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia
dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya
merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di
dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rata-rata orang
yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis.
sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu
pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa
berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak
uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir
kreatif dan memulai membuka suatu usaha dengan memanfaatkan teknologi yang ada. “Siapa yang menguasai teknologi, maka ia akan menguasai dunia”
Maksud dari pepatah di atas adalah siapapun orang yang dapat memanfaatkan
adanya teknologi dalam berbagai bidang kehidupan, maka derajat orang tersebut
akan berada di atas,dan dapat melakukan apapun sesuai dengan kehendaknya demi
tercapai apa yang yang diinginkan orangtersebut.
E. MASALAH TERKAIT ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Seperti yang sudah disampaikan
diatas bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki kaitan dengan kemiskinan.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat kemiskinan suatu negara di pengaruhi oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Semakin baik tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi suatu negara maka semakin rendah pula tingkat
kemiskinan dari suatu negara. Hanya saja terdapat pada beberapa negara,
terutama pada negara berkembang dengan tingkat perekonomian yang rendah
disebabkan oleh rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dikutip dari
presentasi Jeffrey Sachs pada Forum Ilmiah
Konferensi Umum ke 45 IAEA yang berjudul “Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan
Kemiskinan, Lima Cara untuk Membangun Mobilisasi di Negara – Negara
berpenghasilan Rendah” beliau menyampaikan “Masalah
keterbelakangan, terutama masalah negara-negara berpenghasilan rendah di dunia,
jauh melampaui masalah strategi ekonomi saja. Apa yang kami temukan di banyak
bagian dunia adalah bahwa ada kelangkaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperlukan untuk mengatasi masalah kritis kesehatan, pasokan makanan, nutrisi,
manajemen lingkungan, perubahan iklim, yang memberikan hambatan besar bagi
pembangunan ekonomi”
Yang mana
seperti yang disampaikan Jeffrey Sachs pada presentasinya, bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak pada perekomonian suatu negara, apabila tingkat
perekonomian suatu negara rendah maka dapat penyebabkan kemiskinan. Karena ilmu
pengetahuan sangat mendukungnya sebuah teknologi. Hal ini disebabkan oleh
ilmuwan – ilmuwan yang memiliki pengetahuan yang tinggi lalu menciptakan
terobosan – terobosan teknologi. Untuk di beberapa negara yang terbilang
perekonomiannya tergolong rendah sendiri, biasanya tidak terdapat angggaran
khusus untuk pengembangan teknologi dan hal ini berdampak pada ilmuwan –
ilmuwan atau penemu yang memilih pindah ke luar negeri untuk melanjutkan
penemuannya dan di biayai oleh negara lain. Sehingga penemuan tersebut dipakai
oleh negera yang membiayainya dan tentu saja hal ini merugikan negara asal si
penemu. Karna seharusnya penemuan tersebut bisa digunakan dan dimanfaatkan
negara asal penemu.
Berbicara tentang teknologi tentu tak lepas dari ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
teknologi,karena pada dasarnya ilmu pengetahuan itu sendiri yang diaplikasikan
dan menghadirkan sebuah teknologi. Namun, lagi dan lagi sangat disayangkan
bahwa ilmu pengetahuan itu sendiri belum rata didapatkan oleh masyarakat. Hal
ini juga lah yang menyebabkan terhambatnya kemajuan dari teknologi itu sendiri.
Seperti yang sudah disampaikan diatas, salah satu faktor – faktor penyebab
kemiskinan itu sendiri ialah tingkat pendidikan yang rendah. Ini sangat
mempengaruhi ilmu pengetahuan seseorang. Intinya yang pertama ialah apabila
tingkat pendidikan seseorang rendah maka akan mempengaruhi ilmu pengetahuannya
dan menghambat penyerapan pengaplikasian ilmu pengetahuan terhadap teknologi.
Kedua, apabila seseorang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi dan adanya
penemuan – penemuan terhadap teknologi baru tetapi terdapat kendala dalam segi
biaya maka akan menghambat perkembangan teknologi itu sendiri. Jadi,ilmu
pengetahuan,teknologi dan kemiskinan adalah hal yang saling berkaitan.
F. PENYELESAIAN MASALAH TERKAIT ILMU
PENGETAHUAN,TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
Terdapat
beberapa penyelesaian masalah terkait dari Ilmu Pengetahua, Teknologi, dan
Kemiskinan. Dikutip dari laman artikel “Asian Scientist” yang ditulis oleh
Crispin Maslog “Saya setuju dengan para ilmuwan yang
mengatakan bahwa pengetahuan baru sendiri tidak dapat menyelesaikan masalah
masyarakat. Teknologi tidak selalu menjangkau orang-orang yang membutuhkannya.
Dan jika mereka menjangkau orang yang dituju, penerima tidak tahu bagaimana
menggunakannya. Menurut saya, kata-kata kunci agar program sains berhasil,
adalah teknologi yang tepat, transfer
teknologi yang efisien, literasi sains, dan partisipasi sosial. Tidak ada
satu solusi ilmiah untuk semua masalah orang miskin. Beberapa sains akan
memecahkan beberapa masalah beberapa orang miskin. Beberapa sains dan teknologi
akan sesuai untuk petani miskin, misalnya. Yang lain akan menjawab masalah
pemukim informal di permukiman kumuh. Namun, begitu ilmu pengetahuan dan
teknologi dikembangkan, mereka harus dapat diakses oleh orang miskin yang akan
menggunakannya. Ini adalah masalah transfer teknologi dari lembaga penelitian
publik dan swasta ke pengguna akhir. Dan sama pentingnya, pengguna akhir harus
tahu cara menggunakan teknologi”
Pada
kalimat yang bercetak tebal diatas beliau menjelaskan bahwa teknologi yang
tepat, transfer teknologi yang efisien, literasi sains, dan partispasi sosial.
Dimana teknologi yang tepat ialah memberikan teknologi sesuai dengan sasaran
yang dituju siapa penerima teknolgi tersebut dan dampak yang dapat dirasakan
penerima dan tentu saja sesuai dengan kebutuhna sang penerima. Transfer
teknologi yang efisien disini bermaksud ialah penyampaian teknologi yang tidak
bertele – tele dan sesuai kegunaan nya dengan si penerima. Penerimaan teknologi
yang tepat dan efisien tidak ada gunanya apabila tidak disertai dengan literasi
sains. Hal ini wajib diberikan karena ia akan mempengaruhi ilmu pengetahuan
seseorang tentang teknologi itu sendiri. Terakhir, partisipasi sosial, hal ini
ditujukan pada si penerima agar ia dapat menghadirkan inovasi atau pembaruan
dari teknologi yang ada setelah ia mendapat literasi sains dan mengaplikasikannya
pada kehidupan yang berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Yang man tentu
saja hal ini dapat mempengaruhi tingkat teknologi suatu negara dan berdampak
pada perekonomomian juga pada aspek kemiskinan
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Jadi dapat
disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Kemisikinan ialah hal yang saling berkaitan satu sama lain. Karena salah
satu faktor penyebab dari kemiskinan ialah kurangnya ilmu pengetahuan dan hal
ini berdampak kepada teknologi suatu negara. Sains atau Ilmu pengetahuan memang
sepenuhnya tidak dapat menyelesaikan masalah kemiskinan. Tetapi apabila adanya teknologi yang tepat, transfer teknologi yang efisien,
literasi sains, dan partisipasi sosial. Hal – hal tersebut dapat
menangani masalah terkait kemiskinan.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.zonareferensi.com/pengertian-ilmu/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
https://www.zonareferensi.com/pengertian-teknologi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://woocara.blogspot.com/2019/06/pengertian-kemiskinan-dampak-faktor-penyebab.html
https://bagasardian.wordpress.com/2016/01/14/makalah-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
https://anggororp.wordpress.com/2015/11/25/hubungan-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
https://www.iaea.org/newscenter/statements/science-technology-and-poverty
https://www.asianscientist.com/2014/12/features/science-solve-poverty
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
https://www.zonareferensi.com/pengertian-teknologi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://woocara.blogspot.com/2019/06/pengertian-kemiskinan-dampak-faktor-penyebab.html
https://bagasardian.wordpress.com/2016/01/14/makalah-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
https://anggororp.wordpress.com/2015/11/25/hubungan-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
https://www.iaea.org/newscenter/statements/science-technology-and-poverty
https://www.asianscientist.com/2014/12/features/science-solve-poverty
Komentar
Posting Komentar